- HAL UTAMA
- KOSONG
- KOSONG
- KOSONG
- KOSONG
- DAFTAR ISI
- BIODATA
- EVALUASI
- DIKLAT PKS
- LITERASI DIGITAL
- TEKNIK ANALISIS MANAJEMEN
- PENGEMBANGAN RKS
- PENGELOLAAN KEUANGAN
- PENGELOLAAN KURIKULUM
- PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA
- PENGELOLAAN PESERTA DIDIK
- SUPERVISI DAN PK GURU
- SUPERVISI DAN PK TENDIK
- RENBCANA PKB
- KEPEMIMPINAN PERUBAHAN
- PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
- PENGEMBANGAN SEKOLAH BERDASAR 8 STD
- Level 2.3.4
HARI GURU
Ekspektasi pada Peserta Didik
Pendahuluan
Ekspektasi guru terhadap peserta didik merupakan elemen
kunci dalam menciptakan motivasi dan semangat belajar. Ketika guru memiliki
ekspektasi yang tinggi, siswa merasa lebih termotivasi untuk mencapai potensi
maksimal mereka. Menurut Rosenthal dan Jacobson (1968), efek Pygmalion
menunjukkan bahwa ekspektasi positif dari guru dapat meningkatkan kinerja
siswa. Hattie (2012) juga menekankan bahwa ekspektasi yang jelas dan terukur
memberi siswa arah dalam proses belajar. Selain itu, Dweck (2006) menyatakan
bahwa pola pikir yang berkembang dapat dipicu oleh ekspektasi yang realistis
dan mendukung. Dengan demikian, ekspektasi yang baik dari guru dapat
berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan akademik siswa.
Perhatian dan Kepedulian untuk Meningkatkan Semangat Belajar Siswa
Pendahuluan
Perhatian dan kepedulian guru terhadap siswa merupakan
faktor penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan
memotivasi. Ketika siswa merasa diperhatikan, mereka cenderung lebih
bersemangat untuk belajar. Menurut Pianta (2006), hubungan yang baik antara
guru dan siswa dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
Selain itu, Wentzel (2010) menyatakan bahwa perhatian yang diberikan oleh guru
dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Dengan demikian, perhatian dan
kepedulian yang tulus dari guru sangat penting untuk mendukung semangat belajar
siswa.
Umpan Balik Konstruktif untuk Meningkatkan Motivasi Siswa
Pendahuluan
Umpan balik konstruktif merupakan salah satu metode yang
efektif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar. Umpan balik
yang baik tidak hanya memberikan informasi tentang apa yang telah dilakukan
dengan baik, tetapi juga menunjukkan area yang perlu diperbaiki. Menurut Hattie
dan Timperley (2007), umpan balik yang konstruktif dapat meningkatkan pemahaman
siswa mengenai tujuan pembelajaran. Sementara itu, Shute (2008) mencatat bahwa
umpan balik yang spesifik dan terarah dapat mendorong siswa untuk lebih
berusaha. Dengan demikian, penerapan umpan balik konstruktif dapat menciptakan
lingkungan belajar yang lebih produktif.