PEMBELAJARAN DIMASA DARURAT COVID 19

Covid 19 sudah berada di Indonesia sejak 8 Maret 2020, 20 hari sudah berlalu dari hari ini,  jika melihat grafik dari WHO dan Kementrian Kesehatan yang dilansir oleh website katadata.co.id, seperti grafik berikut ini:



Berdasarkan grafik diatas, saat ini penyebaran Covid 19 sedang tinggi-tingginya. Meskipun pemerintah belum mengeluarkan kebijakan untuk Lock Down namun Kementerian Pendidikan dan Pemerintah Daerah sudah mengeluarkan kebijakan merumahkan siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk bekerja secara online dari rumah. Saat ini hampir semua guru dan siswa menjadi terbiasa dengan pembelajaran online, meski belum massive dan sebagian kecil guru yang kesulitan sarana dan prasarana masih membelajarkan siswa secara konvensional.  Dengan adanya wabah Covid 19 ini seluruh guru dipaksa oleh keadaan untuk beralih ke pembelajaran online, kecuali guru yang terkedala oleh perangkat dan akses internet. Pada kesempatan ini penulis akan memaparkan pembelajaran online yang sederhana dan murah tinggal semangat besar saja yang diperlukan. 

A. PERENCANAAN
Perencanaan pembelajaran sementara ini ramai-ramai cukup selembar kertas. Benar, perencanaan cukup selembar saja dan isinya berisi kontrak belajar yang dibuat di Word  kemudian di upload ke Google Drive,  link nya di shortened dan diumumkan di medsos siswa, contohnya Kontrak Belajar, yang merupakan pengalaman penulis ketika memberikan diklat kepada para kepala sekolah. Jadi di dalam kontrak itu  berisi aturan main selama pembelajaran online dilaksankan dan link yang bisa langsung diakses oleh siswa dengan mudah. Link tersebut berupa materi pembelajaran, quiz, video, kode kelas virtual bahkan sampai pada ice breaking dan link soal-soal evaluasi.

B. PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran konvensional biasa dengan presentasi/ diskusi/ praktik atau project sesungguhnya masih bisa dilaksanakan pada waktu pembelajaran online. 

1. Pembelajaran Presentasi 
Dengan mempersiapkan pembagian materi dan penjadwalan siswa dipersiapkan untuk presentasi dan nantinya dilanjutkan diskusi melalui media video conference. Aplikasi yang gratisan bisa menggunakan Zoom, GoTo MeetingJoin.me, dan lain lain banyak sekali aplikasi yang memberikan layanan meeting. Jika menggunakan zoom jumlah peserta bisa sampai 100 orang, meski waktunya untuk yang gratisan hanya 40 menit. Tapi ini sangat bisa membantu, kan di akhir kegiatan bisa dilanjutkan dengan quiz melalui aplikasi gratisan Quizizz , Google Form atau Kahoot.

2. Kelas Virtual
 Kelas Virtual merupakan kelas dimana siswa bisa berkomunikasi dengan guru dan siswa lainya secara dua arah dengan pengorganisasian yang rapih. Guru bisa memberikan pengumuman, tugas dan memeriksa tugas siswa langsung di kelas virtual tersebut dan mengembalikan tugas yang diserahkan siswa kepada siswa lagi jika sudah di periksa dan diberi nilai. Banyak aplikasi kelas virtual, guru-guru bisa menggunakan Edmodo,  yang populer menggunakan Google Classroom,  bisa juga menggunakan Classflow, atau Classdojo  dan lain sebagainya. Semua aplikasi bisa dibuka berbasis web atau android, tidak perlu khawatir siswa sering jauh lebih cerdas dalam hal ini karena itu dunianya.
3. Praktik
Praktik pada mata pelajaran tertentu bisa bersifat mutlak adanya seperti di mapel C1,C2 dan C3 atau Mapel Kejuruan. Praktik bisa diakali pada mapel tertentu dengan tidak diadakan tatap muka namun dengan pembelajaran online melalui penyusunan tutorial, meskipun hasilnya tidak akan seperti praktik dengan alat dan bahan langsung di tangan. Setidaknya pda kondisi darurat ini tidak menjadikan siswa beku tidak belajar. Penyusunan tutorial step by step dalam bentuk video dan diunggah ke youtube misalnya atau ke link google drive guru. 
4. Project
Pembelajaran berbasis project bisa menstimulasi siswa untuk membuat vlog menyampaikan prosesnya melalui rekaman video sejak perencanaan, praktik produksi sampai pada bagaimana memasarkan secara online dan memperoleh keuntungan. Kalaupun tidak sampai pada penjualan siswa bisa di stimulasi setidaknya berani tampil di youtube misalnya dan lebih jauh mereka dapat mersakan untuk menjadi youtuber yang menghasilkan butuh banyak hal yang perlu dipersiapkan. Beberapa sekolah yang memiliki kompeten keahlian Farmasi sudah melaksanakan pembuatan hand sanitizer  atau sekolah dengan kompetensi keahlian Tata Busana membuat masker atau baju khusus. 

C. PENILAIAN
Penilaian pembelajaran merupakan keniscayaan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran bermakna atau tidak, terjadi penambahan pengetahuan perubahan sikap dan perilaku serta peningkatan kecakapan keterampilan atau tidak. Untuk siswa SMK dalam pembelajaran online sangat bagus jika soal-soal yang diberikan memenuhi 3 syarat yaitu: HOTS, Kontekstual dan integratif. 

Soal soal HOTS selain melatih daya nalar siswa tentu saja tidak akan ada jawabanya jika googling, jadi jika memberikan soal LOTS untuk pembelajaran yang sifatnya online menjadi lucu. Kecuali jika secara bersamaan melakukan tes kemampuan dasar menggunakan aplikasi Quizizz  dengan waktu pengerjaan bersama dan lama waktu pengerjaan tiap soal hanya 15-30 detik saja. Sedangkan untuk soal soal ulangan harian baik jika memakan Google Form baiknya essay. Penilaian yang terbaik dari semua itu adalah penilaian berbasis produk atau project.

Permasalahan muncul karena pembelajaran berbasis online ini adalah banyaknya keluhan dari siswa dan orangtua yaitu terlalu banyaknya tugas dari guru yang dibebankan kepada siswa. Letak kesalahan ada dua pertama jika kebanyakan guru dalam suatu sekolah rame rame membelajarkan siswa dalam bentuk tugas apakah itu tugas terstruktur, tugas tidak terstruktur atau kegaiatan mandiri tidak terstruktur. Penugasan tanpa disertai dengan perencanaan yang matang dan sinergis dengan guru lain jelas tidak akan efektif membelajarkan siswa apalagi tugas tugas siswa yang ada di google classroom tidak di periksa. 
Kedua, orang tua mengeluh karena kurang faham perhitungan dan pekerjaan anaknya.  Sebenarnya siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah dirumahkan bukan untuk libur tetapi hanya mengubah metode dan teknik pembelajaran saja. Pada hari hari biasa setiap siswa menghabiskan waktu 46 jam/minggu untuk mempelajari sekitar rata-rata 14 mata pelajaran. JIka tiap guru memberikan satu tugas berarti ada 14 tugas tiap minggu, sebenarnya tidak masalah, asal tugas yang diberikan oleh guru dalam bentuk tugas terstruktur  dan dilakukan bersama pakai quizizz misalnya atau google form jika berbeda waktunya hanya mengambil waktu paling 1 jam. Tugas lainya dam bentuk tugas mandiri atau project asal waktu tuntas nya menggunakan mingguan. 
Penugasan yang paling baik adalah terlebih dahulu dilakukan dengan adanya diskusi atau pembelajaran yang dipandu langsung oleh guru.  Orang tua mengeluh siswa banyak meminta uang untuk kuota, perlu dijelaskan kan siswa tidak mengeluarkan ongkos ke sekolah dan uang jajan lagian sebenarnya di Inonesia ini pengeluaran untuk menyekolahkan siswa di smk masih sangat minim. Keuangan SMK yang sesungguhnya bisa dilihat di link ini Pembiayaan tiap siswa SMK /Tahun