PENDAMPINGAN SMK BERBASIS INDUSTRI/ KEUNGGULAN WILAYAH

A. Latar Belakang
Salah satu model pengelolaan pendidikan kejuruan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dapat dilaksanakan dengan pendekatan pengelolaan pendidikan berbasis industri/ keunggulan wilayah, yaitu pengelolaan SMK dengan menginduksikan prinsip-prinsip kualitas yang diterapkan industri kedalam proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan yang memiliki hard skill dan soft skill sesuai tuntutan kompetensi kerja yang dibutuhkan dunia industri. Pada hakekatnya, pengelolaan SMK sebagaimana dimaksud di atas adalah untuk memberikan layanan dalam rangka pemenuhan kepuasan pelanggan (customer satisfaction), baik untuk peserta didik maupun industri sebagai pengguna lulusan. Tentunya, pelayanan yang diberikan SMK kepada pelanggan harus bermutu sehingga dapat memuaskan mereka. Oleh karena itu SMK berkewajiban untuk senantiasa memelihara konsistensi dan berupaya meningkatkan mutu hasil pendidikan demi tercapainya tingkat kepuasan pelanggan. Jadi SMK dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik apabila kepuasan pelanggan internal (peserta didik, guru, tenaga kependidikan) dan pelanggan eksternal (Dunia Usaha/Dunia Industri, perguruan tinggi, dan termasuk orang tua peserta didik) telah terpenuhi


B. Tujuan
  1. Mendorong SMK mewujudkan pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstrakurikuler yang kontekstual dengan keunggulan wilayah
  2. Meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran di SMK sesuai tuntutan standar industri
  3. Membangun pola kemitraan dengan industri dalam rangka mengatasi kesenjangan kebutuhan tenaga guru, fasilitas praktik, dan keterserapan lulusan di dunia kerja; 
  4. Menyelenggarakan model pembelajaran yang dirancang bersama industri/asosiasi untuk pemenuhan kompetensi khusus lulusan yang diminta oleh industri; 
  5. Memberdayakan SMK untuk peningkatkan peran serta dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat sesuai potensi daerah. 
  6. Menyediakan wahana eksplorasi pembelajaran berwirausaha untuk pembekalan kerja mandiri.
C. Jumlah Bantuan
Rincian jumlah bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri/ Keunggulan Wilayah adalah Rp150.000.000,00 per SMK untuk diberikan kepada 105 SMK

D. Organisasi 
Organisasi pelaksanaan kegiatan bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah akan melibatkan unsur-unsur sebagai berikut: 
1. Direktorat Pembinaan SMK; 
2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; 
3. Dinas Pendidikan Provinsi; 
4. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); 
5. Industri mitra.

E. Tugas Dinas Pendidikan dalam Pengawasan
  1. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan di SMK penerima bantuan; 
  2. Menindaklanjuti permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan;
F. Pemanfaatan Bantah
Dana bantuan digunakan untuk Pengembangan SMK berbasis industri/keunggulan wilayah, yang meliputi kegiatan antara lain: 
  • ;
  • Penyusunan perangkat pembelajaran, asesmen, dan sertifikasi kompetensi;
  • Pengadaan peralatan praktik utama/pendukung yang relevan dengan program;
  • Pengadaan bahan praktik yang relevan dengan program;
  • Perbaikan peralatan praktik, pengadaan spare part, kalibrasi alat, dan pemeliharaan sarana lainnya yang relevan;
  • Pelaksanaan joint programs dengan industri/institusi mitra;
  • ;
  • Ekspose/launching produk ke masyarakat;
  • Penyusunan rencana keberlanjutan program;
  • Koordinasi dan penyusunan laporan.
Dana bantuan ini digunakan sesuai dengan Rencana Penggunaan Dana yang telah disetujui oleh Direktorat Pembinaan SMK. Dana bantuan yang diterima harus selesai dipertanggungjawabkan sampai dengan 31 Desember 2019


No comments :