8 KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI MASA COVID-19

Kepemimpinan di sekolah banyak yang dilakukan seperti air mengalir dan manakala menemui berbagai kendala kaidah seni berperan untuk melentur dan meliuk liuk. Pada masa darurat Covid seperti saat ini, Seni kelenturan kepemimpinan dibutuhkan agar regulasi yang diamanahkan terlayani dan berbagai aspek aman terkendali. Kondisi seperti ini memungkinkan para leader untuk melihat kembali untuk merefleksi perjalanan kepemimpinan selama ini agar penerapan keyakinan diri menjadi efektif dan esien dialankan. Sebagai seorang pemimpin, Kepala Sekolah adalah kekuatan pendorong seluruh warga sekolah untuk menyalurkan seluruh potensi yang ada, mengoptimalkan gerak terbaik dalam mencapai tujuan Bersama.

1.    Merefleksi ulang inti praktik kepemimpinan
a.  Tetap Fokus pada Visi
Inti dari kepemimpinan ada pada perubahan, jati diri pemimpin terletak pada perubahan mendasar apa yang akan dicapainya. Manakala perubahan sudah terukir kuat pada banner, leaflet spanduk dan figura di tiap tempat strategis dalam bentuk rumusan visi dan sudah terurai menjadi misi dan tujuan sekolah sangat bijak jika tetap fokus pada apa yang sudah ditanamkan pada setiap warga sekolah meskipun kondisi sedang darurat Covid 19.
b.  Tetap Menjadi Teladan
Berbagai regulasi yang terbit mendadak baik dan bijak untuk sedikit direkayasa untuk penyesuaian agar tatap selaras dengan visi yang sudah tertancap di benak setiap warga sekolah. Sebagai contoh tidak diperbolehkan adanya guru yang piket di sekolah namun kenyataan kondisi keamanan sarpras sekolah perlu penanganan maka langkah kebijakan perlu diambil dengan jumlah yang terbatas. Kepala Sekolah sabagai role model sudah pasti selalu terdepan dalam melaksankanya pengamanan segenap asset sekolah.
c.    Membuat Dampak
Kondisi darurat Covid-19 membuat kegiatan persekolahan berubah, UN dibatalkan, UKK dibatalkan namun Sertifikat Kompetensi masih harus tetap dimiliki oleh siswa, pembelajaran online,  US online begitu juga dengan Penilaian akhir tahun yang akan dilaksanakan pada awal bulan Juni. Kepala Sekolah yang baik memastikan bahwa dari perubahan cepat yang sedang terjadi menghasilkan dampak positif dan luar biasa bagui kemajuan. Sebagai contoh pembelajaran yang biasanya konvensional saat ini menjadi online maka dengan memdorong seluruh warga sekolah melaksanakanya, segenap warga sekolah menjadi terbiasa dengan berbagai kegiatan berbasis online. Hal yang perlu dilakukan Kepala Sekolah adalah memastikan tingkat keberhasilan tujuan seluruh pembelajaran online tercapai.
d.  Mendorong Kolaborasi
Kecenderungan dunia saat ini khususnya dalam Pendidikan sudah menyadari sepenuhnya bahwa kolaborasi sudah mensubtitusi kompetisi. Seorang pemimpin sejati akan sangat memanfaatkan paradigma ini menjadi sumberdaya baik itu kolaborasi kedalam maupun keluar. Sebagai contoh kolaborasi kedalam adalah dengan optimalisasi guru TIK agar secara kolektif kolegial mencerahkan guru-guru lain memanfaatkan berbagai aplikasi yang paling efisien untuk pembelajaran siswa. Begitu juga dengan kolaborasi keluar, bagaimana bekerjasama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) agar memahami bagaimana siswa sedang PKL atau magang ditarik sementara Sertifikat siswa harus mendapatkan, bagaimana UKK yang dibatalkan,  uang pembiayaan UKK sudah masuk dari siswa dan sebagian besar sudah digunakan untuk perencanaan, verifikasi dan validasi Tempat Uji Kompetensi  (TUK) pembelian alat dan bahan UKK dan lain sebagainya. Sementara orang tua menagih kembalinya uang tersebut. JIka kurang kolaborasi dengan berbagai pihak luar jelas akan menjadi maslaah bagi sekolah.
e.  Menjadi Positif
Setiap orang ketika dihadapkan pada kondisi darurat  seperti seorang yang terbawa hanyut air banjir, apa yang dikira dapat  menolongnya akan dia pegang seperti rumput atau apapun. Begitu halnya dengan situasi darurat Wabah Covid-19, setiap orang dengan mudah menerima apakah itu mitos, hoax atau berita sesungguhnya. Padahal menurut berbagai penelitian tentang miskonsepsi, jika seseorang sudah menerima konsep tentang sesuatu  tetapi miskonsepsi akan susah diubah, jauh lebih mudah memahamkan orang yang tidak tahu dibandingkan dengan memahamkan seseorang yang miskonsepsi. Miskosepsi sendiri artinya konsep yang dipegang oleh seseorang yang berbeda dengan konsep yang yakini oleh para ahli. Kepala sekolah pada situasi seperti ini berkewajiban untuk memastikan segenap warga sekolahnya paham dan berwawasan luas tentang Covid-19. Dengan pemahaman yang benar maka berbagai hoax dan mitos yang berkembang di masyarakat akan menghilang dengan sendirinya, lebih jauh lagi maka pemikiran positif akan tumbuh dan berkembang menjadi berbagai peluang untuk kewirausahaan.

2.    Mengidentifikasi gaya kepemmpinan
Merefleksi diri sangat baik dilakukan, karena disitu ada evaluasi yang dilakukan baik terhadap kepribadian maupun terhadap tugas kepemimpinan. Refleksi diri untuk penyelarasan kepribadian dengan tugas kepemimpinan agar ketika selaras seluruh potensi yang ada bisa tersalurkan dengan kendala seminim mungkin.  Tipe Kepala Sekolah seperti apa yang dimiliki dan akan menjadi kepala sekolah dengan tipe apa kedepanya? Terdapat tiga gaya kepemimpinan dasar
a.      Kepemimpinan Otokratik
Gaya kepemimpinan ini didasarkan pada kekuatan posisi dan penggunaan otoritas, kepala sekolah dengan gaya seperti ini memberitahu kepada warga sekolah bagaimana pekerjaan ingin dilakukan dan membuat keputusan oleh sendiri minim melibatkan orang lain. Orientasi kepemimpinan difokuskan hanya pada peningkatan produktifitas kerja warga sekolah serta kurang memperhatikan kesejahteraan dan perasaan.
b.      Kepemimpinan Delegatif
Kepemimpinan Delegatif yaitu manakala seorang pemimpin mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan dengan seutuhnya. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya. Pada intinya pemimpin bersikap menyerahkan dan mengatakan kepada bawahan inilah pekerjaan yang harus saudara kerjakan, saya tidak peduli, terserah saudara bagaimana mengerjakannya asal pekerjaan tersebut bisa diselesaikan  dengan baik. Dalam hal ini bawahan dituntut memiliki kematangan dalam pekerjan yaitu kemauan dan kemampuan.  Kematangan pekerjaan dikaitkan dengan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang berdasarkan pengetahuan dan keterampilan. Kematangan kemauan atau motivasi untuk melakukan sesuatu yang erat kaitannya dengan  keyakinan, keterikatan atau penghargaan.
c.      Kepemimpinan Partisipatif
Kepemimpinan Partisipatif yaitu apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama dan keselarasan,  menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan. Pemimpin memotivasi warga sekolah agar merasa ikut memiliki sekolah. Warga sekolah harus berpartisipasi memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan. Pemimpin dengan gaya partisipatif akan mendorong kemampuan bawahan mengambil keputusan. Dengan demikian, pimpinan akan selalu membina bawahan untuk menerima tanggung jawab yang lebih utuh lagi.
Setiap  Kepala Sekolah tentu ingin menjadi pemimpin yang baik, tetapi ketiga gaya kepemimpinan diatas memiliki kelebihan dan kekurangan. Misalnya, para pemimpin otokratis fantastis ketika bencana melanda seperti saat ini karena suatu masalah perlu segera diselesaikan, tetapi mereka tidak menumbuhkan moral dan rasa kebersamaa sebagaimana  pemimpin yang demokratis. Dii sisi lain, para pemimpin demokratis mungkin membangun tim yang solid tetapi sebagian pendidik dan tenaga kependidikan berjuang untuk mengambil tanggung jawab penuh dan inisiatif dalam pekerjaanya.
Mengetahui gaya kepemimpinan penting ketika mengelola orang dan proyek untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan kelemahan diri sebagai pemimpin  dan belajar bagaimana menggunakan gaya kepemimpinan agar lebih beruntung.

3.    Praktik Pendelegasian
Masalah besar Kepala Sekolah perfeksionis adalah Keinginan melakukan segala sesuatu, sayangnya itu tidak bisa dilakukan . Negosiasi dan delegasi merupakan jawaban dari semua keinginan seorang pemimpin agar terwujud. Ketika jadi wakasek mungkin cara terbaik memperoleh hasil pekerjaan adalah dengan melakukanya sendiri dibandingkan diserahkan kepada staf. Namun sekarang sebagai kepala sekolah seluruh tugas harus didistribusikan kepada tim kerja.  Langkah langkah umum dalam mendelegasik pekerjaan kepada tim sebagai berikut:
a.      Definisikan tugas yang ada,
b. Pastikan tugas tersebut SMART (Specific/spesifik, Measurable/terukur, Achievable/bisa diraih, Realistic/realistis, Timebond/terikat waktu).
c.      Identifikasi tim terbaik untuk pekerjaan itu.
d.      Komunikasi mengapa mereka dipilih.
e.      Jelaskan tujuan yang akan dicapai.
f.        Diskusikan bagaimana tugas itu harus atau bisa dilaksanakan.
g.      Kesepakatan waktu.
h.      Menjaga komunikasi selama tugas dikerjakan.
i.        Memberikan umpan balik setelah tugas selesai.

4.    Memotivasi Tim
‘Terima kasih!’ Ini hanya dua kata, tetapi jangan pernah meremehkan pengaruhnya untuk pemimpin dan tim yang dipimpinnya. Bersyukur secara terbuka atas kerja tim,  dengan berterima kasih kepada mereka membuat pemimpin dipandang sebagai orang yang lebih hangat yang berarti , orang akan lebih tertarik berkomunikasi dengan kepala sekolah dan membangun hubungan. Dalam kondisi apapun, terkadang karena kesibukan kita kurang hirau manakala tim telah selesai bekerja dan memperlihatkan hasil pekerjaanya kepada kepala namun karena kurang hirau maka semangat tim jadi menurun dan semangat berbanding lurus dengan produktifitas kerja.
Studi menunjukan bahwa motivasi secara positif pada tim merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi. Motivasi bisa dilakukan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan fisik (makan, minum, istiraha), psikis (kasih saying, penghargaan, aktualisasi diri) dan ‘Fesak’ kebutuhan keuangan tim .  Hal lain yang mendorong motivasi kerja yang mendorong tim bahagia dalam melaksanakan pekerjaanya yaitu:
a.  Kebebasan mengambil keputusan
b.  Memiliki tujuan yang realistis
c.   Pengakuan atas prestasi kerja
d.  Pengakuan terhadap kemajuan tim kerja

5.    Pengambilan Keputusan yang baik
Pengambilan keputusan merupakan satu keterampilan terpenting yang perlu dipelajari terus menerus oleh seorang pimpinan. Ketika ada beberapa pilihan keputusan maka ide ide pemimpin akan dihadang oleh tim, namun pada saat genting atau darurat, pemimpin yang harus memutuskan. Sama halnya seperti kepribadian pengambilan keputusan pun memiliki  tipe. Tipe tipe itu diantaranya:
a.  Analytic Decision Making
Pengambilan keputusan dari informasi yang berkaitan untuk membuat keputusan dengan cermat didasarkan pada data, fakta dan situasi yang ada.
b.  Behavioral Decision Making
Keputusan diambil secara bersama dan memastikan setiap orang merasa memiliki terhadap keputusan terbaik yang ditentukan.
c.   Conceptual Decision Making
Pengambilan keputusan secara konseptual lebih sosial dalam metode dibandingkan dengan tipe direktif atau analitik, yaitu dengan mengintegrasikan lebih banyak pemikiran kreatif dan kolaborasi dari tim yang ada. Mereka cenderung mendasarkan keputusan mereka pada banyak perspektif yang berbeda dan akan visioner ketika membuat keputusan.
d.  Directive Decision Making
Pengambilan keputusan didasarkan atas pemahaman dan pengetahuan sendiri. Pengambilan keputusan ini cepat, namun karena pengembilanya oleh sendiri maka akan minus dari perpektif dan situasi yang ada.
Pengambilan keputusan yang terbaik didasarkan pada berbagai parameter yang utuh dan lengkap, baik fakta, data yang akurat dan valid, visi  kedepan dan partisipasi dari berbagai pihak. Namun hal demikian tergantung kepada besar kecilnya permasalahan yang ada serta tingkat urgensi yang ada.

6.    Mengelola Konflik
Setidaknya ada dua kata kunci dalam menyelesaikan konflik yaitu tenang dan komunikatif. Namun demikian teori lebih mudah dibandingkan kenyataan di keseharian. Intinya konflik terjadi karena perbedaan kepentingan dan jauhnya hati keduabelah pihak. Untuk menyelesaikan konflik ada beberapa metode yang biasa digunakan diantaranya yaitu:
a.   Metode Rujuk
Metode ini dilakukan ketika kedua belah pihak yang bersengketa karena kepentinganya dipertemukan pada kepentingan yang sama. Maka dengan kepentingan yang sama ini diharapkan konflik lama menjadi terabaikan dengan catatan bahwa kepentingan Bersama yang baru tingkat urgensinya lebih tinggi dari urgensi pertama yang menjadi bahan konflik.
b.  Metode Persuasif
Persuasif deiberikan kepada kedua belah pihak akan urgensi keberadaan kedua belah pihak terhadap ikatan yang sudah dibangun. Tujuan dari persuasi ini sangat baik yakni mengurangi kerugian yang bisa muncul dengan adanya berbagai bukti faktual hingga bisa memperlihatkan bahwa dari pendapat beberap orang akan memberikan keuntungan serta konsistensi dalam penerapan norma hingga standar keadilan yang sekarang masih berlaku. Perbaikan system sebagai feedback dari sumber permasalahan konfilk bisa ditawarkan kepada keduabelah pihak.
c.   Metode Integrative Problem Solving
Penyelesaian masalah dengan menggabungkan kepentingan kedua belah pihak.  Bahkan beberapa proses masih bisa terjadi seperti bertukar informasi, fakta, perasaan, kemudian masih memperlihatkan berbagai macam solusi untuk menimbulkan rasa saling percaya kemudian dapat menghadirkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan keuntungan berimbang di kedua belah pihak.
d.   Metode Bargaining
Metode ini bisa jadi solusi  terbaik untuk meredakan konflik internal ataupun eksternal di sebuah sekolah. Metode  bergaining akan menghadirkan penyelesaian yang bisa diterima oleh kedua pihak. Kedua pihak akan mempertukarkan konsesi tanpa harus mengemukakan sebuah janji secara eksplisit.
e.  Metode Penarikan Diri
Manajemen konflik yang sedang trend dan sering dilakukan adalah salah satu atau kedua pihak saling menarik diri dari hubungan. Untuk cara  ini sepertinya efektif jika keduanya tidak terlalu aktif berinteraksi dan  sanggup mengerti seperti apa tugas satu sama lainnya yang masih bergantung.
f.    Metode Pemaksaan dan Penekanan
Metode  penekanan dan pemaksaan. Sampai sekarang cara satu ini bisa digunakan dengan menekan pihak lain agar cepat menyerah. Akan tetapi cara satu ini bisa menggunakan bentuk ancaman ataupun bentuk intimidasi sehingga kurang efektif karena dari salah satu pihak harus bisa menyerah atau mengalah secara terpaksa.
g.  Metode Konsultasi
Solusi lain adalah metode konsultasi dengan tujuannya sendiri digunakan untuk memperbaiki hubungan antar kedua belah pihak. Tidak hanya itu karena bisa juga ditujukan untuk mengembangkan kemampuan hingga dapat menyelesaikan konflik. DIperlukan seorang konsultan hingga dapat memberi solusi berupa teknik dan strategi untuk meningkatkan persepsi dan kesadaran seputar perilaku.
h.  Metode Mediasi
Metode mediasi sangat baik menjadi solusi untuk mengurangi tingkat ketegangan dalam sebuah sengketa. Mediasi ini membutuhkan peran mediator yang secara langsung diundang untuk memberi solusi hingga mengumpulkan fakta untuk  memperjelas masalah yang sedang terjadi yang pada ujungnya diberikan solusi terbaik. Metode mediasi ini akan berjalan baik tergantung dari kepiawaian seorang madiator itu sendiri.
Konflik tidak hanya mempengaruhi tingkat stres, tetapi memiliki efek pukulan pada kesehatan dan kinerja Anda. Stres dapat menyebabkan masalah memori, memperlambat kemampuan untuk belajar, dan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda.
Lebih baik mengatasi konflik ketika konflik itu muncul, dan segera menempatkan kembali tim untuk lebih solid. Sebagian besar kursus pelatihan kepemimpinan mengajarkan cara menangani konflik.

7.    Kinerja Pengelolaan
Manajemen kinerja adalah proses menciptakan lingkungan di tempat kerja yang memungkinkan orang untuk melakukan yang terbaik dan selaras dengan tujuan perusahaan.  Seorang leader bertanggung jawab dalam memastikan kinerja tim dan berapa kali pemimpin memonitor dan memberikan umpan balik kepa kinerja tim karena pengelolaan Kinerja merupakan proses berkelanjutan. Proses berkelanjutan ini sering dikatakan sebagai sebuah siklus yaitu merencanakan, melaksanakan, memastikan dan mengembangkan kembali kinerja tim.  Langkah-langkah dalam pengelolaan kinerja setidaknya seperti berikut: Melakukan penilaian tahunan (PPKKS), Memberikan umpan balik, Memberdayakan karyawan, Menggunakan alat manajemen kinerja, Menggunakan Indikator Kinerja Utama  atau Key Performance Indikator (KPI) dan Menerapkan rencana pengembangan pribadi (PKB KS).
Penting juga dicatat menurut studi ilmiah yang mengungkapkan bahwa 93% karyawan melaporkan kesediaan untuk melakukan pekerjaan tambahan ketika manajer mereka memberikan dukungan dan umpan balik yang berkelanjutan, dibandingkan dengan hanya 33% orang yang tidak menerima dukungan dan umpan balik yang buruk.

8.    Keterampilan Kepemimpinan Digital
Tahukah bahwa perusahaan dengan pimpinan kompeten secara digital mengungguli rata-rata sebesar 50% ?! Dan tidak mengherankan jika semuanya menjadi digital. Siapa yang mengira dua puluh tahun yang lalu kita dapat melakukan panggilan telepon melalui jam tangan kita, membayar barang hanya dengan mengetuk kartu bank ke mesin kecil, atau mengakses rekening bank kita menggunakan pemindai sidik jari. Setiap organisasi perlu merangkul teknologi baru jika mereka ingin berkembang.
Pada saat situasi darurat Covid-19 seperti saat ini sorang Kepala Sekolah yang kurang faham IT akan bertanya kesana kemari, mengumpulkan sataf yang ahli IT dan mencoba membuat program program berbasis IT. Hal demikian tidak berlaku untuk seorang kepala yang melek IT, ketika Covid-19 masih di Wuhan Tiongkok, dia sudah berfikir dan membuat program pembelajaran, tes, monitoring dan berbagai hal yang menggunakan IT. Jadi karena saat ini memang sudah zamanya IT, dan para pemimpin adalah orang yang mengembara ke zaman itu makamau tidak mau harus beradaptasi. Ketika tidak mampu beradaptasi akan lambat mengembangkan organisasi atau sekolah di bawah pimpinanya. Sorang pemimpin yang kurang pandai IT segala sesuatu akan dibebankan ke operator padahal banyak rahasia yang hanya boleh diketahui hanya oleh pemimpin sendiri. Bagaimana jika sang operator resign atau kurang amanah dan bagaimana pula menentukan kebijakan yang didasarkan atas data yang akurat dengan cepat tanpa harus selalu menggunakan bantuan operator.
Mudah mudahan tulisan sederhana ini ada manfaatnya bagi para pemimpin yang sedang dilanda Covid-19. Karena kita semua pemimpin yang akan ditanyai tantang apa yang dipimpinya. 

No comments :