Akhir tahun pelajaran diambang pintu, sekolah-sekolah jenjang pendidikan menengah tanggal 2 Mei 2020 ini mengumumkan pelulusan peserta didiknya, pembelajaran masih berlanjut sampai awal juni penyelenggaraan Penilaian Akhir Tahun. Siklus pendidikan kembali lagi ke tahap awal yaitu penerimaan peserta didik baru yang saat ini menggunakan sistem zonasi. Setiap sekolah pada akhir tahun pelajaran selalu melaksanakan “ritual“ evaluasi terhadap program-program yang sudah dilaksanakan selama satu tahun ajaran yaitu 2019/2020. Sayangnya, sering evaluasi yang dilakukan kurang menghasilkan perubahan yang greget dan menjadikan perubahan mendasar serta visioner. Sangat mungkin penyebabnya adalah karena kurnagnya memperhatikan kaidah kaidah dalam melaksanakan evaluasi. Sama seperti halnya pembelajaran di kelas evaluasi memiliki syntax atau langkah langkah pembelajaran, meskipun kalau seorang guru sudah mahir, pembelajaran menjadi kegiatan bersatunya seni dan sains membantu peserta didik mencapai kompetensi. Pada evaluasi pun demikian, banyak model evaluasi program yang biasa digunakan seperti CIPP, CIPO, Discrepancy, Goal Oriented Evaluation, U-FE dan CIAO! dan sebagainya. Pada tulisan ini akan dikaji bagaimana implementasi Model Evaluasi CIAO untuk program-program yang biasa dilaksanakan di sekolah.
Model evaluasi CIAO! (Context,
Interaction, Attitude Dan Outcome) dikembangkan oleh Eileen Scanlon pada tahun
2000. Kerangka CIAO! merupakan puncak
dari 25 tahun pengalaman evaluasi teknologi dari penulis di Universitas Terbuka
di Inggris. Mulanya dibuat oleh Riset
Pembelajaran dan Komputer Universitas Terbuka London. Proyek pertamanya adalah
mengevaluasi pembelajaran komputer yang dibangun untuk mahasiswa sarjana.
Evaluasi menggunakan empat dimensi sebagai landasan kriteria yaitu context,
interaction, attitude dan outcome.
Context pada evaluasi merujuk pada
sejumlah aspek yang menjadi objek evaluasi yaitu filosofis bisa berupa visi,
misi sekolah, Regulasi atau program kegiatan yang akan dievaluasi. Dalam hal
ini tujuan evaluasi berusaha ditempuh oleh prosedur atau orang baik pelaku atau
objek program kegiatan. Interaction, merujuk pada interaksi yang terjadi bisa
berupa komunikasi atau kordinasi dengan pihak pihak terkait. Attitude, evaluasi akan menyelidiki bagaimana
sikap peserta didik setelah melaksanakan program kegiatan. Outcome, evaluasi
akan secara tajam melihat hasil apa saja yang diperoleh setelah peserta didik
melaksanakan program kegiatan.
Kriteria yang secara luas telah
digunakan karya Chickering dan Gamson dikenal dengan The Seven Principles for Good Practice in Undergraduate
Education.[1] Kriteria yang di sarankan
setelah 10 tahun kemudian di adopsi untuk
teknologi informasi dan komunikasi yaitu:
(a) Encourage
contact between students dan the faculty, (b) Develop reciprocity and
cooperative among student, (c) encourage active learning, (d) give prompt
feedback, (e) Emphasize time on task,
(f)
communicate high expectations and Respect diverse talents and ways of
learning.[2]
Kriteria yang disarankan dimodifikasi
menjadi: (a) Mendorong komunikasi dan
kordinasi antara peserta didik dengan pihak terkait, (b) mengembangkan timbal
balik dan kerjasama antara peserta didik, (c) memberikan umpan balik yang
cepat, (d) mengkomunikasikan harapan yang tinggi dan menghormati bakat beragam
dan metode pembelajaran pada calon pekerja.
Tahapan atau langkah langkah evaluasi
model CIAO! menggunakan langkah-langkah yang diadaptasi dari karya Janet E.
Wall, langkah langkah tersebut sebagai berikut:
(1) Define the
Purpose and Scope of the Evaluation, (2) Specify the Evaluation Questions –
What Do You Want to Know?, (3) Specify the Evaluation Design, (4) Create the
Data Collection Action Plan,
(5) Collect
Data, (6) Analyze data, (7) Document Findings,
(8).
Disseminate Findings, 9. Feedback to Program Improvement.[3]
Langkah-langkah tersebut dinamakan sebagai Sembilan Langkah
Proses Evaluasi yaitu: (1) Mendefinisikan kegunaan dan lingkup evaluasi, (2)
Menetapkan pertanyaan evaluasi, (3) Menetapkan desain evaluasi, (4) Membuat
perencanaan tindakan pengumpulan data, (5) Mengumpulkan data, (6) Menganalisis
Data, (7) Mendokumentasikan temuan-temuan, (8) Mendeseminasikan temuan-temuan,
(9) Umpan balik kepada perbaikan program.
Penggunaan sembilan langkah dalam
pemakaian model CIAO! Dilakukan
untuk lebih menguatkan langkah-langkah yang secara khusus didefinisikan sebagai
langkah untuk model CIAO!.
Implementasinya setiap guru yang
melaksanakan program sekolah membuat evaluasi tentang keberhasilan program yang
sudah dijalankanya. Bantuk evaluasi tersebut tentu saja dalam bentuk dokumen
yang diserahkan kepada kepala sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Sangat penting setelah melakukan
evaluasi melalui 9 langkah proses evaluasi CIAO! Setiap program memiliki nilai
dan dan kriteria keberhasilan dari setiap program. Secara keseluruhan kepala
sekolah menjadi nyaman dan jelas pijakan untuk meningkatkan mutu setiap program
di tahun yang akan datang. Rekomendasi dari setiap program menjadi patokan
untuk pelaksanaan selanjutnya sehingga berbagai kendala dan hambatan serta tantangan
sudah dapat diantisipasi sebaik mungkin didalam perencanaan.
RREFERENSI
[1]
Ron Owstone, op. cit., h. 1.
[2]
Ibid.,
[3]
Janet E. Wall, “Program Evaluation Model 9-Step Proccess”, Sagesolution Online.
http://region11s4.lacoe.edu/attachmentsarticle/34/(7)%209%20Step%20Evaluation%20Model%20Paper.pdf
(diakses 16 Oktober 2015)
No comments :
Post a Comment