Pendahuluan
Ekspektasi guru terhadap peserta didik merupakan elemen
kunci dalam menciptakan motivasi dan semangat belajar. Ketika guru memiliki
ekspektasi yang tinggi, siswa merasa lebih termotivasi untuk mencapai potensi
maksimal mereka. Menurut Rosenthal dan Jacobson (1968), efek Pygmalion
menunjukkan bahwa ekspektasi positif dari guru dapat meningkatkan kinerja
siswa. Hattie (2012) juga menekankan bahwa ekspektasi yang jelas dan terukur
memberi siswa arah dalam proses belajar. Selain itu, Dweck (2006) menyatakan
bahwa pola pikir yang berkembang dapat dipicu oleh ekspektasi yang realistis
dan mendukung. Dengan demikian, ekspektasi yang baik dari guru dapat
berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan akademik siswa.
Ekspektasi yang tinggi dari guru dapat meningkatkan rasa
percaya diri dan motivasi siswa. Bandura (1997) mencatat bahwa keyakinan siswa
terhadap kemampuan diri mereka (self-efficacy) berperan penting dalam motivasi
belajar. Ketika guru menunjukkan keyakinan bahwa siswa dapat mencapai tujuan,
siswa cenderung lebih berusaha. Sementara itu, Wentzel (2010) menambahkan bahwa
perhatian yang diberikan oleh guru dalam menetapkan ekspektasi dapat memperkuat
keterlibatan siswa di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa ekspektasi guru bukan
hanya memengaruhi hasil belajar, tetapi juga proses pembelajaran siswa.
Menetapkan Ekspektasi yang Jelas
Menetapkan ekspektasi yang jelas dan terukur sangat penting
dalam proses pembelajaran. Hattie (2012) menyatakan bahwa ekspektasi yang
dikomunikasikan dengan baik membantu siswa memahami tujuan yang ingin dicapai.
Marzano (2007) juga menggarisbawahi bahwa ekspektasi yang terukur memungkinkan
siswa untuk mengevaluasi kemajuan mereka secara objektif. Selain itu, Pianta
(2006) menekankan bahwa ekspektasi yang jelas dapat menciptakan rasa percaya
diri di antara siswa. Dengan demikian, ekspektasi yang jelas berperan penting
dalam menciptakan struktur yang mendukung proses belajar.
Memberikan Umpan Balik yang Konstruktif
Umpan balik yang konstruktif adalah elemen penting dalam
meningkatkan ekspektasi siswa. Hattie (2012) menjelaskan bahwa umpan balik yang
tepat dapat membantu siswa memahami posisi mereka dalam proses belajar. Shute
(2008) menambahkan bahwa umpan balik yang spesifik dan terarah dapat membantu
siswa melihat area yang perlu diperbaiki dan memperkuat rasa percaya diri
mereka. Selain itu, Wiggins (2012) menekankan bahwa umpan balik yang mendukung
dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa. Dengan memberikan umpan balik yang
berkualitas, guru dapat memperkuat ekspektasi yang telah ditetapkan dan
mendukung perkembangan siswa.
Langkah-langkah Menerapkan Ekspektasi pada Peserta Didik
- Tentukan
Tujuan Pembelajaran: Buat tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Hattie
(2012) menekankan pentingnya tujuan yang spesifik dalam meningkatkan
motivasi siswa.
- Komunikasikan
Ekspektasi: Sampaikan ekspektasi dengan jelas kepada siswa. Marzano
(2007) menjelaskan bahwa komunikasi yang efektif membantu siswa memahami
harapan.
- Berikan
Umpan Balik Berkala: Tawarkan umpan balik yang konstruktif untuk
memperbaiki kinerja siswa. Shute (2008) menunjukkan bahwa umpan balik yang
berkualitas dapat meningkatkan motivasi.
- Tingkatkan
Dukungan: Tawarkan dukungan tambahan bagi siswa yang mengalami
kesulitan. Bandura (1997) menekankan pentingnya dukungan untuk
meningkatkan self-efficacy siswa.
- Rayakan
Pencapaian: Akui dan rayakan pencapaian siswa, baik kecil maupun
besar. Dweck (2006) menunjukkan bahwa penghargaan terhadap usaha dapat
meningkatkan motivasi intrinsik.
Teknik dan Strategi
- Gunakan
Kriteria Penilaian yang Jelas: Buat rubrik penilaian yang transparan
untuk membantu siswa memahami ekspektasi.
- Fasilitasi
Diskusi Kelas: Ajak siswa untuk berdiskusi mengenai tujuan dan
ekspektasi pembelajaran.
- Terapkan
Pembelajaran Berbasis Proyek: Gunakan proyek yang menantang untuk
meningkatkan keterlibatan siswa.
- Kembangkan
Lingkungan yang Positif: Ciptakan suasana kelas yang mendukung dan
memotivasi, di mana siswa merasa aman untuk mencoba dan belajar.
Kesimpulan
Ekspektasi yang tinggi dan jelas dari guru dapat
meningkatkan semangat belajar siswa. Dengan menetapkan tujuan yang terukur,
memberikan umpan balik konstruktif, dan menawarkan dukungan yang tepat, guru
dapat menciptakan lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk mencapai
potensi terbaik mereka. Penerapan ekspektasi yang positif dan konsisten dapat
menjadi kunci keberhasilan akademik siswa.
Referensi
- Bandura,
A. (1997). Self-efficacy: The exercise of control. W.H.
Freeman.
- Dweck,
C. S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. Random
House.
- Hattie,
J. (2012). Visible Learning for Teachers: Maximizing Impact on
Learning. Routledge.
- Marzano,
R. J. (2007). The Art and Science of Teaching: A Comprehensive
Framework for Effective Instruction. ASCD.
- Pianta,
R. C. (2006). Advancing Effective Early Educational Practices.
Journal of Educational Psychology, 98(3), 371-373.
- Rosenthal,
R., & Jacobson, L. (1968). Pygmalion in the Classroom: Teacher
Expectation and Pupils' Intellectual Development. Holt, Rinehart and
Winston.
- Shute,
V. J. (2008). Focus on Formative Feedback. Review of
Educational Research, 78(1), 153-189.
- Wiggins,
G. (2012). Seven Keys to Effective Feedback. Educational
Leadership, 70(1), 10-16.
No comments :
Post a Comment